SEJARAH DAN TUJUAN

Berita Terkini

SEJARAH DAN TUJUAN BERDIRINYA STAI TARUNA SURABAYA 

A.     LATAR BELAKANG STAI TARUNA SURABAYA

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya merupakan Perguruan Tinggi Agama Islam swasta di Surabaya yang mengembangkan ilmu dan keahlian profesional dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ahwal Al-Syakhsiyah (AS) dan Perbankan Syariah (PS), dengan SK Menteri Agama RI No. Dj.I/54/2010. Program studi-program studi diatas didirikan mempunyai visi sebagai berikut::

  1. Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sebagai pusat kajian dan pengembangan Pendidikan Agama Islam yang unggul, kompetitif dan menjadi rujukan lembaga pendidikan Islam di Indonesia
  2. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sebagai prodi yang professional dalam pengembangan pendidikan dan mampu melatih calon guru Madrasah Ibtidaiyah yang bermutu dan berdaya saing tinggi
  3. Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyah (AS) Sebagai tempat pengkajian dan pencetak ahli hukum keluarga Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki intelektualisme dan profesionalisme di bidang hukum keluarga Islam, serta peka terhadap perkembangan zaman
  4. Program Studi Perbankan Syariah (PS) Sebagai tempat pengkajian, penelitian,dan pencetak ahli perbankan syariah yang bertaqwakepada Allah SWT, memiliki intelektualisme dan profesionalisme di bidang ekonomi dan perbankan Islam

STAI Taruna Surabaya Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya merupakan institusi pendidikan tinggi yang merupakan komunitas akademik dan pembelajar yang senantiasa mengutamakan prinsip- prinsip “good university governance” serta efektivitas dan efisiensi di dalam menyelenggarakan kegiatan tridharma Perguruan Tinggi guna mewujudkan daya saing bangsa. Untuk itu, STAI Taruna Surabaya secara sistemik dan kontinyu melakukan evaluasi diri untuk mempelajari kemajuan yang telah dicapai serta berbagai kendala yang  dihadapi.

 

B.     SEJARAH STAI TARUNA SURABAYA

Pada tahun 1983 di rumah Kyai Haji Ischak Iskandar, M. Sc (Alm) berkumpul tiga orang, yakni beliau, Kyai Haji Muthy Nurhadi, SH., dan Kyai Haji Masjkur Hasjim, MM (Alm). bersepakat untuk membuat sebuah Yayasan Pendidikan yang dinamakan Yayasan Universitas Islam Taruna (UNITA), yang kemudian di syahkan oleh notaris, dan di tempat itu pun beliau bertiga bersepakat mendirikan perguruan tinggi Islam sebagai bentuk benteng umat Islam di wilayah Timur Surabaya. Karena pada saat itu gencar-gencarnya program kristenisasi di wilayah Surabaya dengan banyaknya muncul pendidikan-pendidikan berbasis Kristen. Dengan dasar itulah, sebabagi bentuk rasa ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah Basyariyah demi untuk menyelamatkan generasi-generasi muslim di Surabaya Timur khususnya, dan Surabaya pada umumnya. Kemudian beliau bertiga menghadap ke Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya untuk menyampaikan niatan tersebut.

Akan tetapi, pada saat itu kurang memiliki respon yang kurang baik, sehingga beliau bertiga menghadap kepada walikota Surabaya untuk mendapatkan rekomendasi pendirian perguruan tinggi dimaksud. Setelah itu, diajukanlah rekomendasi itu ke IAIN Sunan Ampel Surabaya yang notabene adalah Kopertais, dan diberi rekomendasi untuk mendirikan perguruan tinggi. Pada tahun 1983 berdirilah perguruan tinggi pertama yang dinamakan ADS (Akademi dakwah Surabaya) yang saat itu antusiasme masyarakat sangat tinggi, sehingga pada angkatan tahun pertama (1983) mencapai 200 mahasiswa yang mayoritas berasal dari kaum muda Islam di wilayah Surabaya Timur dan Tengah. Sekitar tahun 1985, formasi yayasan bertambah satu dengan masuknya Kyai Haji Drs. Ichsan Yusuf, sehingga terjadi perubahan akte yayasan terbaru, dan pada tahun 1986 para pendiri yayasan Universitas Islam Taruna dengan istri beliau masing-masing bersepakat di makam mbah Sunan Ampel untuk berkomitmen untuk memajukan lembaga yang telah dibentuk bersama dalam situasi dan kondisi apapun, dan beliau-beliau bersepakat untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan cara kekeluargaan serta beliau-beliau juga bersepakat tidak akan bercerai jika ada persoalan menyangkut yayasan ini, dan beliau-beliau menganggap bahwa kesepakatan ini juga menjadikan secara tidak langsung menjadi keluarga baru, walaupun diantara beliau-beliau tidak ada satupun yang memiliki nasab yang sama.

Berkenaan dengan minat dan antusias masyarakat akan kebutuhan terhadap tenaga pendidik agama, maka seiring itu pula didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Taruna Surabaya, dan ADS waktu itu berubah nama menjadi STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) Surabaya. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa yayasan telah memiliki kemampuan SDM maupun fasilitas pendidikan lainnya yang sangat kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi di kota Surabaya khususnya. Terkait dengan pengembangan pendidikan di Indonesia dan kebutuhan akan pendidikan tinggi, kita melihat angka partisipasi pendidikan semakin meningkat setiap tahunnya, karena masyarakat memandang bahwa pendidikan merupakan investasi SDM yang paling efektif dan efisien jika dikaitkan dengan bidang kehidupan di luar sistem pendidikan baik secara ekonomi, politik, social budaya maupun pemerataan SDM.

Dalam setiap tahunnya, angka partisipasi masyarakat pada perguruan tinggi juga selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 1074/1975 selama 15 tahun jumlah mahasiswa meningkat sebesar 11% per tahun sehingga penambahan tersebut dalam 15 tahun terakhir sekitar 14 kali lipat. Penambahan minat dan partisipasi masyarakat yang besar seperti ini juga berpengaruh terhadap penambahan kelembagaan pendidikan tinggi baik PTN maupun PTS hingga ke daerah — daerah di kota Surabaya. Yayasan Universitas Islam Taruna Surabaya sebagai sebuah pesantren yang terletak di kawasan pengembangan pendidikan di kota, membuka perguruan tinggi dalam bentuk Sekolah Tinggi sebagai bentuk partisipasi masyarakat pesantren dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Cita-cita untuk menjadikan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya menjadi Perguruan Tinggi yang maju, baik kualitas maupun kuantitasnya memerlukan perencanaan yang matang.

Perencanaan tersebut terlebih dahulu dimulai dengan memperhitungkan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia, dan unsur pendukung lain yang mungkin dapat disediakan di masa depan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Proyeksi terhadap pencapaian untuk pengembangan STAI Taruna Surabaya ke depan, dengan melakukan perhitungan-perhitungan yang akurat dan accountable bagi setiap aspek pengembangan. Aspek-aspek pengembangan mencakup aspek ideal, institusional dan operasional. Aspek ideal meliputi pengembangan visi dan misi STAI Taruna Surabaya

 

C.     PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA

Pada awal berdirinya dan diumumkannya penerimaan mahasiswa baru, terdaftarlah sebanyak 32 orang mahasiswa baik dari lulusan SLTA yang baru tamat maupun guru dari SD/MI. Tenaga pengajar siap berpartisipasi cukup banyak, baik dari dosen IAIN maupun PTS. Untuk mendapatkan izin pelaksanaan, maka diuruslah rekomendasi dari PEMDA Tk II Surabaya dan izin operasional dari KOPERTAIS wilayah IV. Setelah keluar rekomendasi dari PEMDA Tk II kotamadya Surabaya dan izin operasional dari KOPRTAIS wilayah IV maka pimpinan yayasan dan pimpinan akademi mengurus statuts ke Departemen Agama c.q Dirjen Binbaga Islam, maka keluarlah Keputusan Menteri Agama RI No 50/1985 yang memberikan status terdaftar.

Setelah mendapat status tersebut maka perkembangan STAI Taruna semakin menggembirakan baik dari segi animo masyarakat maupun hasilnya. Pada tahun 1989 mengajukan permohonan pembaharuan status ke Menteri Agama dan keluarlah SK Nomor 58/1989 dengan status terdaftar bagi STAI TARUNA. Pada awal tahun 2000 STAI Taruna Surabaya menerima Tim supervise dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). setelah disupervisi, alhamdulillah STAI Taruna Surabay telah memperoleh status terakreditasi (Disamakan) dengan Surat Keputusan Nomor 006/BAN- PT/AK-IV/V/2000 tanggal 20 Mei.

Untuk mempertahankan status terakreditasi yang kedua STAI Taruna Surabaya pada akhir tahun 2005 menerima Tim Supervisi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) setelah di supervise, Alhamdulillah STAI Taruna Surabaya memperoleh status terakreditasi yang kedua dengan SK Nomor: 024/BAN- PT/AK- IX/S1/XII/2005. Selanjutnya pada tahun 2007 STAI Taruna Surabaya diberi kewenangan oleh Depag Pusat untuk menyelenggarakan/membuka prodi Baru yaitu S1 PGMI dengan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: Dj 1/257/2007. Pada tahun 2010, STAI Taruna Surabaya melebarkan sayapnya dengan mencoba mengajukan pembukaan prodi baru, yaitu:Jurusan Syariah dengan prodi Ahwal Syahsiyah dan Ekonomi Islam dan Jurusan Dakwah dengan prodi KPI Saat mengajukan izin pembukaan prodi baru tersebut secara bersamaan juga mengajukan alih status dari STAI Taruna Surabaya Ilmu Tarbiyah (STIT) Taruna Surabaya berubah status menjadi STAI Taruna Surabaya Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya.

Disamping itu juga karena bersamaan dengan masa Akreditasi mau habis, maka Taruna juga mengurus perpanjangan akreditasi baru dan turunlah Sk Akreditasi yang baru yaitu terakreditasi B dengan SK No. 042/BAN-PT/AK-XV/SI/XI/2012, dan pada tahun akademik 2014/2015 alhamdulillah STAI Taruna Surabaya menerima mahasiswa baru program studi PGMI dengan SK Dirjen nomor 3656 tahun 2014. Wisuda sarjana S1 pertama kali dilaksanakan pada tanggal 27 September 1990 dengan jumlah wisudawan 29 orang dan sampai saat ini telah 25 kali serta telah menghasilkan ribuan wisudawan- wisudawati yang insya Allah sekarang ini telah sukses dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

 

D. TUJUAN BERDIRINYA STAI TARUNA SURABAYA

Tujuan Umum STAI Taruna Surabaya :

“Sekolah Tinggi Agama Islam taruna Surabaya bertujuan untuk menghasilkan Sarjana-sarjana Islam yang ahli dalam bidang kajian keagamaan; baik yang berkaitan dengan pendidikan, hukum Islam, ekonomi Islam dan penyiaran Islam yang bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, memiliki kecakapan yang tinggi, kreatif, bersikap ilmiah dan demokratis, mempunyai kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur.

 

Tujuan Khusus STAI Taruna Surabaya :

  • Mencetak kader-kader pembangunan manusia yang dijiwai oleh Islam dan berakhlaqul karimah
  • Mencetak tenaga profesional di bidang
  • Mencetak lulusan yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
  • Menghasilkan kajian dan riset bidang keislaman yang memberi kontribusi pada pengembangan keilmuan untuk bangsa dan
  • Memberikan layanan pemberdayaan diri untuk masyarakat sebagai wujud pengabdian pada bangsa dan agama